TRIBUN-MEDAN.com - Kasus suami-istri ditemukan bersimbah darah di dalam rumah di Perumahan Lemah Mulya Indah, Desa Lemah Mulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat menjurus pada satu pelaku.
Kasus ini mengakibatkan sang istri tewas bersimbah darah, sedangkan suami kondisi kritis dalam dugaan upaya bunuh diri.
Sang istri bernama Lusi Pebiani (24) dan suaminya bernama Bagus Setiyojati (26). Pertengkaran mereka berujung pada Lusi Pebiani tewas.
Anak mereka yang masih berusia 5 tahun dalam kondisi selamat dan orang pertama yang meminta pertolongan ke warga.
Kasi Humas Polres Karawang Iptu Solikhin mengungkapkan bahwa dugaan sementara pelaku pembunuhan merupakan Bagus Setiyojati.
"Terduga pelakunya adalah suaminya," kata Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin, Kamis (12/6/2025).
Solikhin mengungkapkan, peristiwa tragis ini diketahui sekitar pukul 01.30 WIB ketika tetangga mendengar teriakan minta tolong dari korban.
Saksi Dita Yulyana (33), Tuti Herawati (38), Wardeni (39), dan Ahmad Jaelani (43), yang merupakan tetangga korban, segera mendatangi rumah tersebut.
Saat tiba di lokasi, pintu rumah dibuka oleh anak korban yang masih berusia 5 tahun.
Para saksi kemudian masuk dan mendapati Lusi Febiyani serta suaminya, Bagus tergeletak di kasur.
Lusi Febiyani sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan tubuh bersimbah darah.
"Dari pemeriksaan sementara diduga akibat cemburu dari pihak suami. Berdasarkan keterangan para saksi atau tetangga mereka sering cekcok," kata dia.
Namun, kata Solikhin, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
"Motif dan kronologi pastinya kami masih melakukan penyelidikan," kata dia.
Kronologi Temuan Pasturi Bersimbah Darah
Pasutri ditemukan bersimbah darah dalam rumahnya di Karawang.
Belakangan diduga sang suami membunuh istrinya.
Saat ditemukan, anak balita pasutri ini histeris melaporkan orang tuanya meninggal.
Warga Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat dikejutkan dengan teriakan minta tolong Lusi Pebiani (24) dari dalam rumah.
Dita (33) tetangga korban mengatakan, sekitar Pukul 01.30 WIB Kamis (12/6/2025), mendengar teriakan minta tolong tetangga yang dikenalnya.
Mendengar keanehan itu, dia langsung meminta tolong istri dari Ketua RT setempat yang merupakan keluarga korban untuk mengecek.
"RT pun datang bersama pihak keamanan. Karena khawatir adanya maling," kata Dita.
Kemudian warga pun memangil di depan rumah korban.
Di sana pintu pun dibuka oleh anak korban yang masih berusia lima tahun. Sambil menangis dia mengatakan jika mama dan papanya telah meninggal.
"Ternyata yang buka pintu itu anaknya yang masih 5 tahun. Sambil bilang mama aku meninggal, papa aku meninggal," kata dia.
Dita menyebut di dalam kamar terdapat banyak darah. Ia melihat tubuh Bagus banyak darah dan luka di bagian pergelangan tangan. Namun untuk tubuh Lusi, Dita mengaku tak terlalu terlihat jelas.
Tubuh Lusi dan Bagus berdekatan. Sedang bayinya berada di sisi lain dengan posisi tengkurap.
Di mata tetangga, Lusi dan Bagus jarang bertetangga. Hanya saat belanja dan jajan. Bagus disebut mempunyai toko aksesoris.
Ibu muda bernama Lusi Pebiani (24) ditemukan tewas mengenaskan dalam kamar rumah di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat Kamis (12/6/2025).
Saat ditemukan warga, terdapat anak korban usia 5 tahun yang sedang menangis dan bayi di dekat jasadnya.
Selain itu, warga juga menemukan suami korban bernama Bagus Setiyojati (26) di tempat yang sama dengan kondisi kritis alami luka parah.
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solikhin, membenarkan kejadian nahas ini, namun ia belum bisa menjelaskan motif di balik kejadian tersebut.
"Masih kita tangani nanti ya kalau sudah selesai pemeriksaan akan kita kabari. Sejauh ini motif kejadian yang menewaskan seorang masih didalami," singkat Solikhin pada Kamis (12/6/2025).
Ia memastikan polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Mohon waktu, kami akan segera menyampaikan hasil penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Warga digegerkan atas penemuan pasangan suami istri (pasutri) bersimbah darah di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat Kamis (12/6/2025).
Sang istri tewas, sementara suaminya kritis dengan luka cukup parah.
Tim Inafis Polres Karawang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Garis polisi nampak terpasang di pagar rumah bercat cokelat.
Dari informasi dihimpun diduga merupakan korban penganiayaan oleh suaminya sendiri. Saat kejadian itu juga disaksikan kedua anaknya yang masih usia 5 tahun dan bayi.
Dita menerangkan, keduanya kerap kali terdengar cekcok atau berselisih.
Bahkan pada Rabu (11/6/2025) sekira pukul 20.30 WIB, Lusi membeli makanan padanya.
Saat mengantar, Dita melihat mata Lusi sembab, seperti habis menangis. Saat itu, Bagus juga ada di rumah. Hanya saja Dita tak berani bertanya.
"Akhir ini, dua tiga bulan terakhir sering berantem, cekcok lah bukan berantem. Tapi yang sering kedengeran suami si istrinya nangis tapi suara suaminya enggak kedengeran," kata Dita.
Dita mengaku bertanya apakah suaminya main tangan. Lusi menjawab tidak, hanya saja saat suaminya lagi mabuk ia pernah ditendang.
Tim Inafis Polres Karawang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasutri bersimbah darah di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat Kamis (12/6/2025).
Garis polisi nampak terpasang di pagar rumah bercat cokelat, lokasi ditemukannya pasutri bersimbah darah.
Dari informasi yang dihimpun dalam peristiwa pasutri bersimbah darah tersebut, diduga istrinya merupakan korban penganiayaan oleh suaminya sendiri.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.